Wedang Jahe di alun alun kota jogja.

Pukul 04:03 pagi.

Karsa terlihat masih sibuk dengan pekerjaan rumahnya, mencatat semua yang diberikan oleh gurunya. Daring ini membuatnya seperti disuruh kerja rodi dari pagi hingga pagi lagi.

Drrtt ddrrrttt

Ponsel Karsa tiba-tiba berbunyi, Karsa memberhentikan laju tangannya yang sedang menggoreskan tinta pulpen dikertasnya dan segera mengangkat telfon.

Ah dari kak Baswara rupanya.

“Halo Karsa?” Ujar dengan nada berat di ujung telfon sana.

“Halo kak Baswara, selamat pagi” Ujar Karsa diselingi Kekehan singkat.

“Hahaha, kok belum tidur Sa?” Tanya Baswara diujung telfon. Karsa menghembuskan nafas berat, dan segera menjawab pertanyaan dari Baswara.

“Iya kak, masih banyak tugas yang harus dikerjakan. Kakak juga kenapa belum tidur?” Tanya Karsa

“Aku tidak bisa tidur, mau jalan jalan ke Alun alun nggak Sa?” Tawar Baswara, Karsa yang mendengarnya menganggukkan kepalanya semangat meski Baswara tidak dapat melihatnya.

“Mau kak mau, ayo kita pergi kesana!! Karsa mau beli wedang jahe hehe” ujar Karsa yang ditanggapi kekehan singkat dari yang Tua.

“Yasudah siap siap sana, bentar lagi kakak kesana ya. Jangan lupa pakai jaket, kota Jogja lagi digin sekarang” ujar Baswara.

“Okay kak, see u ya” panggilan telfon tertutup, Karsa bergegas membereskan buku bukunya yang berantakan di meja belajar, setelah selesai ia segera meraih jaketnya dan juga Minyak kayu putih kebanggaannya.

Sekitar 10 menit Karsa menunggu, akhirnya Baswara sampai dirumahnya. Karsa pergi pelan pelan melewati pintu depan, dan segera menghampiri Baswara yang sedang duduk di Jok motor.

“Lama nggak nunggunya?” Tanya Baswara yang dihadiahi gelengan dari yang muda.

“Nggak kok kak, udah yu berangkat. Aku ga sabar mau beli Wedang jahenya” ujar Karsa, Baswara terkekeh kemudian memakaikan Helm Karsa kekepalanya.

Setelah itu Karsa naik kemotor, dan mereka berdua langsung pergi ke Alun Alun.

Sesampainya di Alun Alun, Karsa segera turun dari motor dan menyerahkan Helmnya ke Baswara setelah itu ia langsung menuju ke stan Wedang Jahe langganan mereka berdua. Setelah memesan untuk mereka berdua, Karsa segera mencari tempat duduk.

Alun alun jogja hanya diisi hanya oleh beberapa orang saja, karna memang masih terlalu pagi. Karsa melihat Baswara mendekat padanya dan duduk tepat disamping Karsa.

“Sudah dipesan Sa?” Tanya Baswara yang dihadiahi anggukan oleh Karsa.

Selagi menunggu wedang jahe mereka jadi, mereka berbicara ringan. Berbagai macam curhatan dari Karsa tentang sekolahnya di dengarkan dengan baik oleh Baswara, tak jarang pula Baswara menenangkan Karsa yang mulai menggebu gebu menceritakan tentang daringnya.

Wedang Jahe mereka akhirnya jadi, mereka akhirnya segera meminum wedang jahenya karna takut segera dingin.

“Akh panas” ujar Karsa yang mengundang perhatian dari yang lebih Tua.

“Karsa kalau minum ditiup dahulu, kan jadi bibirmu merah gitu” ujar Baswara khawatir, ia mengeluarkan tissue basah dari kantong jaketnya dan kemudian menotol-notolkannya ke bibir Karsa.

Semburat berwarna merah jambu keluar dari pipi Karsa, Baswara sangat tampan jika dilihat sedari dekat seperti ini. Dan caranya memperlakukan Karsa membuat ia ingin terbang kelangit ke tujuh.

“Apa sih kak haha, orang gapapa juga” ujar Karsa gugup, Baswara menghentikan kegiatannya dan melihat kearah Karsa.

“Serius gapapa?” Tanya Baswara, yang disambut senyum dan anggukan singkat dari Karsa

“Udah ayo habisin wedangnya keburu dingin” suruh Karsa, ia tak kuasa menahan malu jika dilihat lebih lama oleh Baswara.

Setelah selesai minum wedang jahenya, mereka berkeliling keliling disekitaran alun alun sembari menyatukan kedua tangan mereka, jalan bersebelahan dan dengan Karsa yang menempatkan kepalanya di pundak Baswara.

“Dingin nggak Sa? Kalau dingin kita pulang aja yuk? Daripada kamu sakit nanti” ujar Baswara sembari memegang pipi Karsa dengan sebelah tangannya yang tak memegang tangan Karsa.

“Engga kok kak, tapi ayo deh kita pulang aja. Masih ada 1 tugas lagi yang belum Karsa kerjain soalnya” Ujar Karsa yang diangguki oleh Baswara.

Akhirnya mereka dengan segera meninggalkan Alun alun, dan segera bergegas pulang kerumah.

Pukul 04:57 Rumah Karsa.

Karsa turun dari motor Baswara, ia menyerahkan Helm yang tadi ia pakai kepemilik aslinya. Karsa tidak segera masuk kerumahnya, dan Baswara juga tidak langsung pergi dari rumah Karsa.

Mereka ingin mengutarakan sesuatu, tapi mereka enggan mengucapkannya. Seperti menanti salah satu dari mereka berani berbicara terlebih dahulu.

“Terimakasih ya kak tadi jalan jalan subuhnya” ah, Karsa duluan ternyata.

“Iya sama sama, sudah sana masuk makin dingin hawanya” Ujar Baswara, Karsa mengangguk kemudian mengambil langkah memutar dan berjalan kerumahnya.

“Karsa tunggu” panggil Baswara lagi, Karsa segera menghentikan langkahnya kemudian berbalik kearah Baswara.

Tak Karsa duga dan kira, Baswara ternyata mencium kening Karsa tepat didepan rumahnya. Karsa terkejut atas perlakuan yang Baswara lakukan, ia tak bisa berkata kata. Pipinya menjadi menghangat bersemu merah, atas perlakuan Baswara.

“Selamat Pagi, Karsa Derana Aciel. Semangat sekolah Onlinenya hari ini”ujar Baswara sembari tersenyum hangat, Karsa mengangguk malu.

“Selamat Pagi juga, Kak Baswara Raka Abian. Semangat juga Kuliah Online hari ini” Ujar Karsa kemudian mereka terkekeh bersama.

Entah siapa yang memulai duluan, kini mereka tengah berpelukan. Tak ada kata yang terucap dari salah satu mereka, mereka hanya ingin menyalurkan kehangatan yang ada didalam diri mereka. Menyalurkan kasih sayang kepada seseorang yang mereka cintai.

Karsa melepas pelukannya terlebih dahulu. Dan itu membuat Baswara juga melepaskan pelukannya.

“Udah ih sana kakak pulang udah jam 5 juga” ujar Karsa dengan suara kecil, Baswara tersenyum kemudian mengangguk dan sedikit mengusak rambut Karsa.

“Yasudah kalau begitu aku pulang dulu ya? Selamat pagi, Karsa” ujar Baswara yang dihadiahi tawa dari Karsa.

“Hahaha iya kak Bas, hati hati ya? Selamat Pagi juga!” Ujar Karsa, Baswara mengangguk kemudian naik keatas motornya dan segera memakai helmnya.

“I love you, Karsa” ujar Baswara sebelum meninggalkan tempat kediaman Karsa.

Karsa lagi lagi memergoki pipinya bersemu merah, ia memegang pipinya sambil melihat Baswara dengan motornya yang berjalan menjauhi rumahnya. Tak sadar ia tersenyum sendiri.

“I love you too, kak Baswara” ujar Karsa sebelum ia memasuki rumah kediamannya.

The End. Hah, mereka sangat manis.

Jakarta, 03 November 2020. Aksa.