Story about me and you.
Zhongchi fluff au🥳
Kepadamu sang permata hati, yang telah merebut pandang pertama kali dan jatuh hati kesekian kali, izinkan-lah aku 'tuk menulis sebuah perjalanan kisah cinta kita untukmu yang telah menerangi gelapnya hati.
Hari pertama saat aku melihatmu berdiri di barisan paling belakang saat upacara bendera, aku berbicara kepada diriku sendiri bahwa aku telah benar-benar jatuh cinta. Tak pernah aku merasakan rasa aneh di dada, saat pertama kali melihat orang. Ini pertama kalinya, aku merasakan puluhan ribu kupu-kupu menari disetiap bagian dada dan perutku.
Aku kira aku akan mati akan hal itu.
Kedua, saat aku mengetahui bahwa kita sekelas, kau mau tahu seberapa bahagianya aku ini? Aku hendak memeluk siapapun yang ku temui di jalan, aku teriak seperti orang gila di depan papan pengumuman. Mereka menatapku dengan tatapan aneh, tapi aku tak perduli, aku lebih perduli dengan bagaimana kita akan sering bertemu.
Ketiga, saat kita mulai dekat dengan satu sama lain. Saat kita kelas 11 itu adalah pertama kalinya aku mendatangi rumahmu untuk kerja kelompok, aku bertemu dengan ibumu, rupanya sama cantik denganmu. Tak heran jikalau dirimu indah dari permata di laut.
Aku gugup saat memasuki kamar tidurmu, aku dapat mencium aromamu disetiap sudut kamar ini. Rasanya aku ingin segera memberitahu dunia karna aku terlalu senang.
Keempat, pada saat hari kelulusan kita. Bisa dibilang itu adalah hari dimana aku mendapat patah hati pertamaku, ternyata selama ini kau yang selalu ku damba dalam diam ternyata mempunyai seorang kekasih. Kau membawanya saat hari pelepasan anak kelas 12, aku bingung dan sedih. Aku tak tahu harus melakukan apa, yang ku tahu hanyalah aku ingin cepat-cepat menyudahi semua ini dan berbaring di atas kasurku seharian, sambil mendengarkan lagu sedih.
Kekanakan memang.
Lalu, kita bertemu lagi 7 tahun setelah kelulusan SMA. Ternyata kita satu kantor, satu devisi pula. Aku bertanya-tanya apakah ini sebuah pertanda takdir yang nyata?
Kita tak pernah saling menyapa lagi setelah sekian lama, rasanya saat bertemu kembali itu canggung, rasa bayang sakit hatiku kala itu masih menghantuiku sampai bertahun-tahun lamanya. Yang ku kira penyembuh luka, nyatanya menjadi luka baru yang tak pernah sembuh.
Tapi suatu hari, tiba-tiba saja kau menyambangi tempat dudukku, hendak menanyakan pekerjaan yang tidak kau mengerti, aku tersentak dan perlahan menjauhkan sedikit bangkuku agar tak terlalu dekat denganmu, melihat itu air wajahmu berubah, tatapanmu seperti kecewa setengah mati.
Maafkan aku, aku memang manusia yang bodoh, aku terlalu egois sampai melukai hatimu dengan sikapku.
Berbulan-bulan kau mencoba untuk berkomunikasi denganku, aku yang tadinya sedingin es batu lama kelamaan menjadi lelehan es batu yang hangat, rasa cinta yang sudah ku pukul menjauhi hatiku perlahan muncul kembali, aku bertanya-tanya apakah kali ini aku bisa mendapatkan cinta yang ku cari selama ini?
Satu tahun kemudian aku memantapkan diriku untuk melamarmu, karna jika nanti ditunda-tunda aku takkan bisa lagi mengambilmu untuk menjadi pasangan hidupku sampai mati.
Aku ingat sekali bagaimana terkejutnya dirimu saat aku melamarmu, haha, kau tak menyangka karna aku tiba-tiba melamarmu, ya? Saat kau mengatakan kau mau menikahiku, dirimu menangis kencang sembari memelukku erat.
Aku gugup setengah mati, tanganku bergetar tak terkira ketika kau mengatakan kau ingin menikahi diriku yang bahkan pernah menyerah dengan cintanya.
Setelah kita menikah, kau menceritakan semuanya, kau menceritakan mengapa kau memacari Aether karna kau lelah menungguku untuk menembakmu. Aku sungguh minta maaf karna telah menjadi manusia paling tidak peka dengan perasaanmu, tapi kau masih mau memaafkanku.
Tapi sudahlah, itu semua hanya masa lalu, untuk yang sekarang hanya ada aku dan kamu selamanya, tiada masa lalu yang bisa memisahkan kita karna aku selalu berjanji untuk selalu mencintai dan menyayangimu dengan sepenuh hatiku sampai aku mati, sampai kita menua bersama, sampai kita tak bisa mengingat kapan terakhir kali kita saling berpegangan tangan, kapan terakhir kali kita mengucapkan selamat malam.
Childe, terima kasih karna kau sudah dengan sabar menungguku selama ini, aku selalu mencintaimu dengan seluruh ragaku, terima kasih cintaku karna sekarang kau telah menjadi rumahku untuk berpulang.
Dari aku yang selalu menyayangimu,
Zhongli.