Surat cinta.
Ku tuliskan sebuah aksara cinta, untukmu tuan pengembara dari negeri Inazuma, dariku Xiao Alatus; barang kali, di semesta yang sama ini, kita saling mencinta.
Sudah 2 bulan purnama lamanya aku mendamba keindahanmu sedari sudut kota, melihat senyum indah rupawan bagai untaian kata tak tersirat dibalik awan putih; seputih salju.
Ku sirami setiap hari hatiku dengan air, siapa tahu rasa cintaku padamu tumbuh dan mengalir dengan deras; sederas hujan pada sore hari.
Hei tuan, sudahkah anda mencintaiku lagi pada hari ini? Berapa lama lagikah aku harus mendamba rupamu dalam gelap?