Nafasku pergi bersama cintamu.
Salju hari ini sangat tebal, hawa dingin yang sangat menusuk kulit membuat badanku seakan tidak mau beranjak pergi dari kasur yang hangat ini, mataku sedari tadi hanya mentap langit-langit kamar sembari mengkhayal bersamanya.
Hingga lamunanku buyar karna pintu kamarku diketuk. Dengan malas aku menyibak selimutku, dan membawa tubuhku bangun untuk hanya sekedar membuka pintu.
Di depan pintu ada kakakku yang tersenyum, mengatakan padaku bahwa aku harus segera bersiap karna sebentar lagi kita akan pergi kemakam nenek. Aku hanya mengangguk kemudian menutup kembali pintu kamarku, menyambar handuk kemudian bergegas pergi ke kamar mandi yang terdapat di dalam kamarku.
Tak butuh waktu lama untuk selesai mandi, aku mengambil beberapa setel baju hangat sebanyak 4 lapis kemudian memakainya. Sebelum kebawah aku tak lupa mengambil topiku.
“Rapih sekali, seperti ingin pergi bersama orang spesial.”
Itulah yang ibukku katakan saat kakiku menginjak lantai bawah. Aku hanya tersenyum, dan menyambar roti yang sudah ibukku sediakan.
Sepanjang perjalanan pulang dari makam, pikiranku tak pernah lepas dari anak lelaki yang ku temui tadi.