Melukis Senja.
Note : narasi tanpa dialog.
Diriku sering kali lelah dengan dunia yang semakin lama, semakin sangat susah untuk hati kecilku terima. Selama ini aku selalu berjalan sendiri, membawa tungkaiku berjalan tak tentu akan kemana ia membawaku.
Tak pernah sekali terlintas dalam benakku untuk berbahagia, selalu kutanya pada diri ini, apa itu arti bahagia yang sesungguhnya?
Namun kau datang, dengan senyum sehangat mentari. Kau mengulurkan tanganmu yang hangat itu, dan dengan semangat ku sambut uluran tanganmu dengan senang hati.
Kau menggenggam erat tanganku seperti enggan melepaskannya. Tertawa akan sikapmu yang lucu itu, kau seperti anak anjing yang tak ingin kehilangan majikannya.
Namun, aku tak pernah marah, aku suka. Suka akan protectivenya dirimu, aku suka bagaimana engkau menyuntikkan kata-kata penyemangat yang belum tentu pernah ku dengar dari diriku sendiri.
Dengan seluruh kewarasan yang diriku miliki, aku memelukmu dengan erat, membawamu kedalam pelukan hangat yang sewaktu-waktu mungkin akan engkau lupa.
Saat ku berbicara seperti itu, ia tertawa remeh. Ia bilang bahwa diriku lah yang mungkin akan melupakannya, bohong.
Hati kecilku selalu berdoa semoga kebahagiaan yang kudapat sekarang, jangan cepat berlalu.
Terimakasih Okkotsu Yuuta, karna dirimu aku tau bagaimana rasanya mencintai dan dicintai.
Terimakasih karna engkau telah membawa perasaan asing yang belum pernah kurasakan sebelumnya, terimakasih karna kau tak segan masuk kedalam kehidupanku, tak perduli dengan statusmu yang notabene adalah orang asing dalam dunia ku.
Terimakasih karna engkau selalu membawaku untuk melukis senja, melihat bagaimana dirimu mengukir namaku disana dan dengan sigap mendengarku bercerita, menangis, dan tertawa.
Kau dan aku telah berjuang dengan sangat keras, menaklukkan hari-hari kita yang tak indah, walau letih, cobalah lagi, jangan menyerah. Diriku selalu ada untukmu, begitupun juga dengan dirimu selalu ada untukku, membasuh lelah yang tiada henti.
Mari kita terus coba lagi, hingga akhirnya kita dapat menemukan bahagia yang selama ini kita cari.