Jogja dimalam hari.

San menatap keluar jendela, melihat betapa gemerlapnya kota Sleman dimalam hari dari atas balkon rumahnya.

San terus berlarut dalam fikirannya sampai sampai tidak mengetahui bahwa Yunho sudah berada di rumahnya sejak tadi.

“Pssstt San” ujar Yunho dari bawah, sambil membunyikan bel sepedanya. San kemudian tersadar, dan dengan cepat ia berlari turun ke bawah menemui Yunho. Dibawah, Yunho memberikan helm sepeda kepada San. Yunho bilang antisipasi, katanya.

“Sudah siap untuk mengelilingi kota Jogja dimalam hari?” Ujar Yunho, San mengangguk kemudian Yunho menjalankan sepedanya.

Ya mereka mengelilingi separuh kota jogja menggunakan sepeda, mulai dari makan soto kudus didekat alun alun jogja, hingga mereka mencoba memainkan yang jika kamu bisa melewati ke 2 pohon bringin maka semua keinginanmu dikabulkan. Haha.

Setelah puas bermain, mereka kembali mengelilingi kota jogja. Mencari gudeg kesukaan mereka, tak lupa secangkir kopi jos menemani malam mereka di angkringan gudeg Yu Djum Wijilan 167.

“Nanti mau kemana lagi?” Tanya Yunho, San terlihat berfikir.

“Emm ke bukit bintang mau?” Yunho terlihat berfikir, sekarang pukul 20.00 malam. Bisa saja sih.

“Boleh, nanti kita kerumahku mengambil motor. Kita langsung kesana” ujar Yunho yang disambut pekikan senang San. Kemudian mereka makan, gudeg yang telah mereka pesan. Tak lupa mereka memfotonya kemudian di post diInstagram.

__________

Mereka tengah berjalan menuju Bukit bintang yang berada di daerah gunung kidul. Jauh dari Sleman? Lumayan, hanya 1 jam 26 menit. Lalu apakah Yunho mengeluh? Sama sekali tidak, ia malah senang.

Diperjalanan mereka bercanda ria, tak jarang Yunho melemparkan candaan meski ada yang kurang lucu, tapi San suka. San mengeratkan pelukannya pada Yunho, sehingga tak terasa mereka ingin sampai disana.

Sesampainya di bukit bintang, mereka segera naik ke atas bukit. Berdiri di kayu pembatas, dan kemudian memejamkan mata sesaat. Membiarkan kulit mereka disapu oleh dinginnya angin malam yang sangat dingin, sehingga membuat siapa saja kedinginan.

Tapi, bagi mereka tidak. Ada rasa nyaman dan aman yang mereka rasakan. Bepergangan tangan, sambil menyenderkan kepala.

“San” panggil Yunho, San dengan cepat menengok ke arah Yunho

“Ada apa yun?” Tanya San, tetapi Yunho tidak menjawab. Ia malah mengeluarkan sesuatu dari kantung jaket tebalnya itu, kemudian membuka isinya.

San terkejud melihat nya, bagaimana tidak? Disana ada sepasang cincin yang indah. San, sedang tidak bermimpi kan?

“San, aku ingin mengubah kita lagi. Yang tadinya hanya ada kamu dan aku, aku ingin sekarang yang ada hanya ada kita dalam konteks yang berbeda. Aku ingin selamanya terus berada bersamamu, dalam untung dan malangku. Dalam sakit dan sembuhku. Aku ingin menjadi orang yang pertama melihatmu tertidur dan jadi orang pertama pula yang melihatmu terbangun di pagi hari”

“Aku ingin menghabiskan sisa hidupku hanya bersamamu, membesarkan anak anak kita dengan penuh kasih sayang yang seharusnya mereka dapatkan. Aku ingin selalu ada disisimu. Choi San, biarkan aku Jeong Yunho mengambil engkau sebagai suamiku. Aku ingin menikah dengan mu San, mengubah nama depanmu menjadi nama depanku. So-” ucapan Yunho terhenti tat kala dia berlutut didepan San. Ingin tahu keadaan dia? berbisik sekarang dia tengah terdiam hihi.

“Choi San, will you marry me?” Tanya Yunho, San dengan tanpa basa basi lagi mengangguk tanda menerima lamaran yang tak terduga dari sang kekasih.

“I love you Jeong Yunho”

“I love you too Jeong San”

The end.