Childe kira, Zhongli adalah rumahnya. Rumah dimana dia bisa “Pulang” dan merasakan kehangatan, rumah dimana yang bisa merasakan kebahagiaan, rumah dimana Childe bisa beristirahat dari kelelahan yang sudah ia pikul selama ini. Childe kira Zhongli juga menganggapnya sebagai Rumahnya.

Tapi Childe keliru, Zhongli hanya menjadikan dia sebagai tempat Persingahan sementara. Tanpa enggan untuk menetap.

Seberapa jauhpun Childe melangkah, menggapai angannya bersama Zhongli. Tetap saja dia takkan bisa, mereka berada dijalan yang berbeda.