Delusional.
SakuAtsu Au.
Saat ku terbangun dipagi hari, selalu bayanganmu yang terlintas dalam benakku. Selalu menahan tangis dan selalu gagal untuk kesekian kalinya.
Rasanya sangat sakit saat bayang wajahmu selalu muncul di otakku tanpa pernah meminta izin, padahal bukan aku yang meminta.
Kau sendiri yang menghapus jarak diantara kita berdua, namun kenapa harus aku yang menahan bebannya? Tak maukah engkau?
Pertanyaan demi pertanyaan kulemparkan pada diriku sendiri, mengapa aku bisa terlalu bersemangat menyambutmu hadir dengan membentangkan tangan selebar samudra; ketika engkau akhirnya pergi meninggalkan luka?
Ku coba untuk hentikan sang waktu hanya demi lebih lama denganmu, namun aku selalu gagal; tolong ajarkan aku ikhlas untuk merelakan kepergiannya dirimu.